Gadang di Nagari Surang, Cadiak di Rantau Urang

                     Gadang di Nagari Surang,
                      Cadiak di Rantau Urang

     Ungkapan ini singkat tapi padat, sarat makna yang tertuang dalam susunan katanya apalagi jika tertuang dalam suatu kalimat. Betapa indah kata tersebut jika dijadikan sebagai falsafah hidup dalam kehidupan sehari-hari karena kata ini memiliki nilai filosofi yang sangat tinggi.



     Gadang di Nagari Surang, ini mengindikasikan jika kita orang minang itu harus memiliki andil buat kampung kita, tanah kelahiran kita. tanah yang kita pijak, air yang kita minum merupakan tanh leluhur yang tidak pernah kita lupakan. kita lahir dan menginjak usia dewasa di Pariangan, sehingga Pariangan menjadi tumpuan bagi kita dalam meluangkan semua karya terbaik kita.
Hidup di kampung merupakan anugrah terindah yang ingin dirasakan oleh semua orang karena disanalah mereka akan menemukan kedamaian dan ketentraman hidup. tapi tidaksedikit pula yang harus merantau untuk mencari hidup karena memang harus mencari penghidupan yang layak.
kenangan di Pariangan akan selalu kami ingat dan kami kenang karena bagaimanapun merantau akan tetap ingat dengan kampungnya. "Karantau Madang di Hulu, Babuah Babungo Balun, Marantau Bujang Dahulu, di Kampuang Baguno Balun". ini menandakan bahwa kita harus merantau dahulu, insyaaallah suatu saat akan kita bangun kampung kita.


      Cadiak di Rantau Urang, ini yang paling terpenting bagi kita sebagai anak minang yang merantau ke negri orang, harus cerdik dan pandai. Pandai dalam bergaul, pandai dalam mencari rezeki. siapa yang tidak kenal dengan karakter orang minang yang biasa merantau kemanapun dan pantang bagi mereka menjadi jongos di kampung orang dan tidak ada pula rasanya orang minang yang menjadi babu atau pembantu di rumah orang. bukan meremehkan profesi tertentu tapi begitulah keadaannya, serendah2nya mereka menjadi karyawan toko ataupun pegawai di kedai orang.
       Cadiak Palito Hati, tapi jangan cadiak buruak (licik), Cadiak disini adalah dia pintar dalam bergaul bersama masyarakat dan pandai menceri rezeki. ini dikenal dengan falsafah "dima bumi dipijak, disinan langik dijunjuang, mereka paham dan mengerti kondisi kultural suatu masyarakat pereantauan, makanya orang minang ada dimana saja di indonesia ini.


     InsyaAllah Suatu saat akan tiba masanya kita berkumpul dengan sanak-soudara di Pariangan dalam membangun kampung yang lebih baik..
saran Admin: selagi anda diberi kesempatan untuk berbakti dan berjuang dalam membangun kampung halaman, maka perbuatlah semampunya karena bisa jadi suatu saat anda akan menginginkan saat-saat itu...




Sebagai anak nagari akan kami persembahkan yang terbaik buat desa ini.

Welcome to Pariangan Village
#anaknagaripariangan




Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer