Indahnya Berpuasa di Pariangan : the religious village in Minangkabau

Puasa Ramadhan di Pariangan


     Puasa merupakan momen yang ditunggu oleh umat Islam di dunia, dimana dengan berpuasa diharapkan akan melahirkan pribadi yang baik dan diampuni dosa yang telah berlalu. kewajiban berpuasa ini sudah digariskan dalam Alquran yang semua orang sudah pasti menghafalnya karena setiap ustad pasti menyampaikan ayat ini..

     Serba serbi bulan ramadhan yang sangat saya kagumi adalah dimana pada bulan ini banyak sekali yang dikangen kan yaitu, menunggu berbuka di panarian, tarawih di masjid dan tadarus yang tidak bisa saya rasakan di perantauan ini.

1. Menunggu berbuka di Panarian
    ketika mau berbuka puasa kira-kira jam 18.00 WIB. kita anak-anak nagari Pariangan biasanya pergi mandi ke Rangek (Air Panas: red) yang berada di lingkungan Masjid Ishlah Pariangan, suasana pergi mandi ini yang sangat klasikal dan tradisionalis karena semua anak muda akan pergi ke Tapian (tempat mandi: red) untuk merasakan sensasi air panas dengan keseramah-tamahan penduduknya. sangat jarang bagi kami anak muda untuk mandi di kamar mandi rumah, seakan-akan cupu jika mandi di rumah karena sentral dari sosial masyarakat ada di tapian. setelah selesai mandi kita akan duduk sebentar di Panarian (tempat duduk: red) yang ada disekitar masjid sambil menunggu Azan magrib masuk pertanda berbuka datang.

2. Tarawih di Masjid
     kemajemukan masyarakat Pariangan membuat masjid Ishlah Pariangan penuh dihadiri kaum bapak dan ibu-ibu jamaah sampai akhir ramadhan sehingga ini merupakan sebuah moment dalam berlomba-lomba dalam kebaikan karena bulan ramadhan sebagai ajang untuk memperbanyak amal kebaikan. acara tarawih ini juga diisi dengan ceramah agama yang didatangkan dari Kota/kabupaten sebelah (padang Panjang, Bukittinggi dll) dan juga dari ustad-ustad dari kampung sendiri yang sudah arang melintang di dunia tablig.

3. Menyemarakkan Bulan Ramadhan
    Pada bulan Ramadhan ini kita berlomba-lomba dalam memeriahkan bulan ramadhan dengan mengikuti dan membuat acara perlombaan seperti MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran), MSQ (Musabaqah Syarhil Quran), Cerdas Cermat (CC) dll. di Pariangan biasanya dalam bulan Ramadhan itu ada sampai 6 Lomba yang diadakan sehingga semarak ramadhan di Pariangan sangat terasa. ketika saya masih sekolah dulu, hampir tiap lomba kita jambangi karena yakin aja mau memboyong piala pulang karena rekan-rekan ada yang Qari, ada yang Ustadz, jadi ketika anak Pariangan sudah hadir dalam suatu perlombaan, lawan sudah pada bilang: Anak Pariangan udah datang nihhh....... ini menjadi kebanggan tersendiri bagi kami







4. Tadarus di Bulan Ramadhan.
     Momen ini juga sangat dirindukan karena pada bulan ramadhan ini kita bisa khatam quran beberapa kali karena kita mengaji bergiliran.. sehingga suasa ramadhan terasa setiap malam ramadhan tersebut. mengaji secara bergiliran adalah sebuah nikmat yang sangat agung sehingga bisa memacu untuk saling beribadah

5. Pulang Kampung dari Perantauan
     ini lah momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh orang Pariangan, yaitu pulang kampung k Kampung halaman nan tacinto. baik dari Jakarta, Bangko dll. kali ini saya yang pulang kampung juga karena sudah merantau meskipun tidak begitu jauh.. seminggu mau lebaran para sanak saudara kita dari perantauan sudah berada di kampung sehingga kampung menjadi penuh. masjid bertambah ramai sehingga tidak ada istilah di Masjid Pariangan, jika penghujung ramadhan Masjid menjadi sepi akan tetapi bertambah ramai dengan adanya Perantau

ini momen yang sangat dirindukan saat ini,, rindu dan sangat rindu..

Jangan Rindu, Berat, kamu ndak akan kuat, biar aku saja

Sebagai anak nagari akan kami persembahkan yang terbaik buat desa ini.

Welcome to Pariangan Village
#anaknagaripariangan



Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer