Pariangan : dari segi mana Indahnya ?

                                                  Pariangan: Indahnya dari mana ?
                                                     (Tuan yang dipertuah-kan)



          PARIANGAN, siapa yang tidak kenal dengan nama ini. nama ini merupakan nama sebuah desa ataupun jorong yang kemudian dijadikan sebagai nama Nagari dan Kecamatan. dijadikannya nama Pariangan sebagai nama Nagari dan kecamatan bukan tanpa sebab, akan tetapi nama ini dijadikan sebagai ikon karena disinilah asal mula orang Minangkabau, Asal ninik moyang kita, makanya Pariangan dikenal dengan istilah The Oldest Village in Minangkabau. 
Nama Pariangan semakin harum ketika sebuah majalah Amerika Serikat mengakui keindahannya dengan menobatkan sebagai desa terindah di dunia "the one of the most beautiful village in the World". Indahnya Pariangan ini terletak pada tatanan adat dan budayanya karena mereka masih menjaga kelestarian adat dan budaya nya, Alam nan elok hanyalah faktor pendukung yang menjadikannya Indah karena Alam lain mungkin lebih indah daripada yang ada disekitar Pariangan.

Kadang muncul pertanyaan dari netizen: apo sih indahnya Pariangan, lai ndak sasek urang amerika mangatoannyo ? (apa Indahnya Pariangan, tidak salahkah Amerika meletakkan sebagai desa terindah di dunia: red) ? sebenarnya jawaban ini hanya orang Amerika lah yang tahu... jika boleh admin ber-Opini: Pariangan dinobatkan sebagai desa terindah di dunia bukan atas kehendak dirinya ataupun kehendak masyarakatnya, akan tetapi indahnya Pariangan adalah sebuah anugrah yang terindah yang diberikan orang terhadap kami bukan kami mengaku-ngaku sebagai desa terindah.
Rancak ataupun Indah itu adalah relatif, analogi berfikir saya seperti ini: Nan tau Rancak anak Gadih Awak tantulah urang lain, dek tantu anak Gadih wak rancak mako dipinanglah dek urang tu (yang paling tahu cantiknya anak gadis kita adalah orang lain, karena anak gadis kita cantiklah dipinang oleh orang lain: red)  dalam arti kata: Desa Pariangan diakui indah oleh Media budget travel Amerika bukanlah karena diakui oleh penduduknya akan tetapi telah dipinang oleh orang Amerika Serikat sana, karena jika bukanlah karena diakui, masyarakat pariangan pun tidak akan mau mengaku-ngaku karena masyarakat pariangan menjunjung adat dan budaya "Malu Raso nyo mangicek-an anak gadih wak rancak ka urang sedangkan urang ndak mengakui rancaknyo".....



Pariangan Rancak tidak hanya sebatas kata bagi masyarakatnya, tradisi yang masih terjaga keasriaannya menambah keelok-an desa ini. Pengakulturasian antara adat dan agama sangat tersusun apik dijalankan dalam kehidupan bermasyarakat meskipun masih ada segelintir orang yang memperdebatkan hal-hal yang tidak perlu untuk diperdebatkan.
diantara Tradisi yang masih berjalan sampai saat ini adalah:

1. Mambuek lamang (Malamang)
    Tradisi Ini merupakan tradisi yang masih berjalan secara turun temurun oleh masyarakat Pariangan meskipun tradisi ini hanya dilakukan pada hari-hari tertentu seperti memasuki hari lebaran dan mau baralek (pesta pernikahan). Mambuek Lamang ini biasa dilakukan pada malam hari yang dilakukan oleh anak muda maupun orang tua, tradisi ini akan menambah keakraban antara masyarakat yang ada di Pariangan, baik Ipa-Bisan ataupun Urang Sumando.






2. Membuat Hidangan Pesta (Juajik dan Pinyaram)
    Juajik dan Pinyaram merupakan makanan khas yang ada di Pariangan. makanan ini adalah menu wajib yang harus ada di pernikahan meskipun pernikahan sudah dilakukan pada zaman modern ini. tradisi ini tidak akan pernah lengkang oleh waktu. Juajik dan Pinyaram ini terbuat dari bareh puluik (beras ketan: red) yang memilik rasa manis dan datya tahan nya mencapai satu bulan dan 2 bulan, dahulu, masakan ini digunakan untuk bekal orang merantau kenegri jawa..


3. Mambuek Gulai Rabuang dan Randang
    Pesta yang di buat di Pariangan tidak mengenal istilah catering, mereka lebih bersifat kekeluargaan, ibu-ibu bundo kanduang akan bergotong royong membuat hidangan waktu acara yang akan dilaksanakan seperti Sunat Rasul, pernikahan dan lain-lain. seperti membuat Gulai Rabuang dan Randang misalnya, mereka juga bahu membahu dalam mensusksekan acara anak-kemenakannya jadi tidak ada istilah diupahkan. disinilah letak indahnya, kebersamaan yang selalu terjaga dan terlestarikan sampai saat ini...





Satu Poin penting yang perlu diingat
"semua pelaksaaan acara yang ada di Pariangan baik itu pernikahan atau sunat Rasul (Khitan), masyarat Pariangan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, akulturasi budaya dan Agama sangat kelihatan dalam pelaksanaan acara tersebut karena ketika pelaksanaan acara mulai dari memasak dan acaranya ibu-ibu bundo Kanduang selalu menutup kepala mereka dengan jilbab ataupun tingkuluak. ini menjadi bukti bahwa Adat dan Agama tetap selaras dalam kehidupan sehari-hari di Pariangan...

Inilah negeri Tuan yang dipertuahkan... PARIANGAN
We Love Pariangan, Forever and never die.....

Sebagai anak nagari akan kami persembahkan yang terbaik buat desa ini.
Welcome to Pariangan Village
#anaknagaripariangan

Komentar

Postingan Populer